TIDAK ADA SARAPAN, PENANDA PEMBARUAN
“Pembaharuan jangan didasari gengsi, menghemat, pembaharuan dimulai dari proses sidang ini yaitu tidak ada sarapan!” Kalimat ini bergema di gedung GKJ Pedan (induk), Pencil RT 10, Bendo, Pedan, Klaten. Rangkaian kata-kata yang dibalut candaan namun sangat serius itu disampaikan Pendeta Krisapndaru, S.Si., M.Min. dalam khotbah Pembukaan Sidang ke-32 Klasis Klaten Timur. Ia menegaskan bahwa tema Sinode GKJ “GKJ Melangkah Bersama Dengan Semangat Pembaharuan Dan Pemulihan Ciptaan” harus diwujudkan secara nyata.

Pendeta yang dikenal suka humor ini mengambil tema “Klasis yang Damai dan Suka Cita” dengan mendasari khotbahnya dengan nas Kisah Para Rasul 9:31. Ia menggambarkan jemaat di Klasis Klaten Timur juga ada dalam kondisi damai, jumlahnya semakin bertambar besar dan ditolong oleh Tuhan. Adanya pembiakan Klasis Klaten Timur menjadi Klasis Klaten Tengah dan Klasis Klaten Timur kini bagaikan punya kendaraan baru, penumpang masuk semua. Ia melanjutkan pertanyaannya, “Sebagai klasis yang baru, bagaimana perasaan dan harapan njenengan? Seperti naik bus perjalanan mau ke mana?” Pak Ndaru bahkan turun mimbar menanyakan hal ini kepada para peserta utusan GKJ Cawas, GKJ Ceper, GKJ Delanggu, GKJ Jatinom, GKJ Juwiring, GKJ Karangdowo, GKJ Pedan, GKJ Wonosari. Utusan dari GKJ Wonosari pun merespon dengan kata “senang” serta menyampaikan harapan supaya kebersamaan gereja semakin terjaga.
Pak Ndaru mengakhiri khotbah pembukaan dengan ajakan untuk menguatkan kebersamaan dari awal, menata bersama supaya tetap suka cita, serta menjaga damai sejahtera.
Penanda pembaruan kedua yang juga terasa dalam persidangan ini adalah tepat waktu. Panitia memulai ibadah pembukaan ini sesuai jadwal pukul 08.00 WIB dan diakhiri pukul 08.50 WIB dilanjutkan dengan sambutan-sambutan yang padat berisi. Sambutan Ketua Panitia diwakili oleh Bp. Cahyo Asih Gunawan yang menggarisbawahi tentang pelaksanaan sidang kali ini dengan kemasan sederhana namun berkualitas, minimalis namun hasil maksimalis. Ia berharap utusan delapan gereja tidak hanya menyampaikan ide masing-masing tetapi disemangati rasa kebersamaan.

Pdt. Dr. MIT Dwikoryanto, M.Pd. dari GPdI Fajar Pengharapan menyampaikan sambutannya mewakili Forum Kerjasama Eklesia Kabupaten Klaten (FKG). Ketua FKG ini merasa heran GKJ satu induk pepanthannya banyak dan besar. Ia mengharapkan gereja bisa menjalankan amanat agung, FKG turut mendukung. Ia juga mengucapkan selamat atas pembiakan klasis dan berterimakasih atas dukungan terlaksananya program FKG melalui utusan dan iuran.
Berikutnya, Gus Marzuki didampingi Pdt. Wahyu Nirmala menyampaikan sambutan mewakili Forum Kebersamaan Umat Beriman Kabupaten Klaten (FKUB Kebersamaan) yang berisi ucapan selamat, terima kasih atas keterlibatan aktif dalam berbagai kegiatan kebersamaan. Pak Ustad ini juga menyampaikan informasi tentang pengembangan BUMA yaitu Badan Usaha Moderasi Beragama kerjasama Kementrian Perekonomian PMK, Paritas Institut, dan FES.
Sambutan Bupati Klaten dibacakan oleh Ibu Titin selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten yang mengapresiasi tema yang diusung dalam persidangan kali ini. Bupati menilai tema tersebut sangat relevan karena berbagai kerusakan lingkungan yang ada. “Kita diamanatkan memelihara segala ciptaan-Nya.” Ia mengharapkan para delegasi sidang untuk mengambil langkah konkret tentang hal tersebut, pelayanan yang lebih peduli pada perubahan iklim dan lingkungan hidup.

Setelah acara pembukaan, Majelis GKJ Pedan menyerahkan jalannya sidang pada pemimpin sidang yang diketuai oleh Pdt. Maz Dandi Bramudita, S.Th. dari GKJ Juwiring dan Pdt. Radhitya Wisnhu Pratama, S.Si., MM dari GKJ Karangdowo. Salah satu yang menarik dalam sidang ini antara lain informasi dari Yayasan Pendidikan Kristen Klaten (YPKK) yang mengelola 24 sekolah se-Kabupaten Klaten dengan sekolah KB/TK, SD, SMP, SMK, D1 Perhotelan dan memiliki 3080 siswa. SMK Pedan yang menjadi lokasi/kompleks persidangan sendiri memiliki 600-an siswa dengan 30-an siswa Kristiani. “Ini berarti penerimaan sekolah oleh masyarakat masih sangat baik.”
Pada pertengahan sidang disampaikan sambutan Klasis Tetangga yang diwakili oleh Pdt. Sophia Bernadetta E.. S.Si. (Teol) dari Klasis Sukoharjo dan sambutan dari Sinode GKJ diwakili oleh Pdt. Stefanus Iwan Listiyantoro selaku Visitator Sinode GKJ XXIX.
Materi persidangan ini dibahas dalam sidang seksi: Seksi Keesaan, PWG, Kespel dan Penatalayanan lalu dilanjutkan sidang pleno pada pukul 13.25 WIB. Salah satu pembahasan materi yang dibahas yang menjadi penanda pembaruan adalah pembahasan tentang rencana pembuatan renstra klasis. Pembuatan Renstra Klasis yang akan dilaksanakan oleh Tim Renstra Klasis Klaten Timur ini menunjukkan semangat klasis berprogram.

Ibadah Penutup bertema “Bertolong-tolonglah Menanggung Bebanmu” (Galatia 6:2) dilaksanakan pukul 15.10 WIB dilayani oleh Pdt. Apy Heny Hartiningsih, S.Si., M.Min. Visitator Sinode GKJ ini juga juga melayankan Peletakan, Pelantikan dan Pengutusan Badan Pelaksana Klasis dan Badan Pengawas Klasis Klaten Timur. Pdt. Radhitya Wisnhu Pratama, S.Si., MM. dilantik sebagai Ketua Bapelklas XXXII.
Setidaknya ada tiga penanda pembaruan yang nyata dalam persidangan ini: tidak ada sarapan, tepat waktu, dan rencana pembuatan renstra.







