Indonesia adalah negeri yang kaya sumber daya alam, namun juga hidup di tengah risiko bencana alam yang beragam — dari gempa bumi, letusan gunung api, banjir, hingga kekeringan.
Sinode GKJ, yang melayani jemaat di berbagai wilayah — pegunungan, dataran rendah, dan pesisir — menyadari pentingnya kesiapsiagaan dan ketangguhan gereja menghadapi ancaman ini.
Selama 28–30 Oktober 2025, dilaksanakan kegiatan Pelatihan Gereja Tangguh Bencana di Komplek Kantor Sinode GKJ.
Kegiatan ini difasilitasi oleh Bidang Kesaksian Pelayanan (Kespel) Sinode GKJ bekerja sama dengan Jaringan Komunitas Kristen untuk Penanggulangan Bencana Indonesia (Jakomkris PBI).
Kegiatan ini bertujuan untuk:
✅ Menguatkan visi dan kebijakan penanggulangan bencana di lingkup sinode, klasis, dan gereja.
✅ Menyusun SOP penanggulangan bencana yang relevan dengan kondisi tiap wilayah.
✅ Meningkatkan kapasitas SDM agar sigap dan terampil dalam menghadapi situasi darurat.
✅ Membangun jejaring dengan pemerintah dan lembaga kemanusiaan.
✅ Mengintegrasikan program kebencanaan dalam pelayanan gereja secara berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, GKJ terus berkomitmen menjadi gereja yang peduli, siap, dan tangguh dalam menghadapi bencana — demi mewujudkan kasih Kristus yang nyata di tengah dunia.













